Contoh Tesis KESMAS ~ Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dan Pertimbangan Keadilan Dengan Komitmen Organisasi Karyawan Puskesmas Di Kabupaten Musi Rawas
Latar Belakang Penelitian :
Puskesmas sudah sekian lama menghadapi masalah-masalah yang menyangkut keorganisasian yang meliputi beberapa aspek, terutama yang banyak dikeluhkan masyarakat adalah kedisiplinan karyawan tentang kepatuhan dalam mentaati jadwal pelayanan dan proses pelayanan. Masalh yang ada di lingkungan internal puskesmas, misalnya tentang hubungan dan komunikasi sehari-hari antar karyawan yang berkaitan dengan aspek tugas atau kinerja, di antara karyawan masih menunjukan sikap egosektoral, kurang dapat saling berkoordinasi dengan baik untuk dapat menyelesaikan tugas bersama. Dalam karyawan masih mementingkan tugasnya masing-masing.
Hal ini mungkin karena karyawan belum mengetahui tentang uraian tugas, batas-batas kewenangan dan tanggung jawab yang terkait dengan unit lain, ditambah lagi dengan proses pendelegasian wewenang yang tidak berjalan dengan baik. Peran seorang pimpinan puskesmas diharapkan dapat bersikap arif dalam melihat kondisi organisasinya. Namun, justru kadang pimpinan kurang memperhatikan bawahannya secara utuh sehingga sering beban tugas tertumpu pada bagian / unit tertentu atau bahkan pada orang-orang tertentu yang dianggap lebih dapat diajak bekerja sama . Hal ini mengakibatkan di antara karyawan tumbuh perasaan seperti kurang berperan / terlibat dalam menyelesaikan tugas-tugas puskesmas.
Perumusan Masalah
Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam menghadapi tantangan era globalisasi saat ini karena sumber daya manusia yang berkualitas dapat meningkatkan produktifitas dan daya saing yang tinggi. Karyawan puskesmas adalah asset organisasi yang harus diberdayakan karena merupakan ujung tombak dari pelayanan kesehatan kita. Oleh karena itu pengelola atau pemberdayaan karyawan menjadi hal yang sangat penting dan mendesak.
Kondisi kinerja karyawan puskesmas yang tercipta selama ini kurang dapat memperhatikan aspek-aspek yang dapat menimbulkan kepuasaan kerja. Kondisi kinerja dengan tingkat kedisiplinan yang rendah sekarang ini kurang bersifat kondusif untuk tantangan masa depan yaitu semakin ketatnya persaingan dan tuntutan masyarakat berupa pelayan yang bermutu.
Persepsi karyawan puskesmas tentang rasa keadilan dari prosedur kebijakan puskesmas yang diterapkan oleh organisasi selama ini, merupakan salah satu unsur yang semestinya harus menjadi perhatiaan. Masalah ini disinyalir telah mengakibatkan kurangnya kepuasan kerja karyawan dan pada akhirnya akan mengurangi keterikatan, kesetiaan, rasa tanggung jawab dan rasa memiliki organisasi puskesmas.
Tujuan Penelitian
- ingin megetahui sejauh mana hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasional karyawan puskesmas di kabupaten Musi Rawas.
- ingin mengethui sejauh mana hubungan anrata pertimbangan keadilan dengan organisasi karyawan puskesmas di kabupaten Musi Rawas.
- ingin mengetahui sejauh mana pengaruh variabel sertaan (umur, pendidikan, jenis kelamin, starus perkawinan, dan mada kerja) terhadap komitmen organisasioal karyawan puskesmas di kabupaten Musi Rawas.
Kesimpulan
Secara umum penelitian ini berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan dan mendapat respon yang cukup baik dari berbagai pihak terutama dari para responden. Berdasarkan analisis, maka dari penelitian ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
- Terdapat hubungan positif antara variabel kepuasan kerja dan pertimbangan keadilan dengan komitmen organisasional karyawan puskesmas di Kabupaten Musi Rawas. Berdasarkan hasil yang didapat masih terdapat variabel-variabel lain yang mempengaruhi komitmen organisasi tetapi tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Variabel kepuasan kerja mempunyai hubungan yang lebih besar dengan komitmen organisasi daripada variabel pertimbangan keadilan.
- Variabel kepuasan kerja mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan komitmen organisasi. Demikian juga keempat sub variabel pada variabel kepuasan kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan komitmen organisasi, mulai dari urutan terbesar adalah sub variabel tanggapan terhadap pekerjaan, penilaian kerja, kondisi kerja baru disusul dengan sub variabel ganjaran.
- Variabel pertimbangan keadilan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan komitmen organisasi. Demikian juga dengan kedua sub variabelnya dimana sub variabel keadilan distributif hubungannya dengan komitmen organisasi lebih kuat dibandingkan dengan keadilan prosedural.
- Tidak satupun dari kelima faktor sosio demografik dalampenelitian ini yaitu umur, jenis kelamin, dasar pendidikan, masa kerja, dan status perkawinan yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasional.
Leave a Reply