HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp)

Archive for the Tesis Manajemen Category

Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Pegawai

Contoh Tesis MAP  ~ Pengaruh Dan Bagaimana Pengaruh Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Sekretariat Daerah Propinsi Sulawesi Utara

 

Salah Satu Kegiatan Yang Dilakukan Untuk Membangkitkan Semangat Pekerja

Salah Satu Kegiatan Yang Dilakukan Untuk Membangkitkan Semangat Pekerja

 

Latar Belakang Tesis  :

Untuk menyelesaikan permasalahan krisis kepercayaan dan tuntutan reformasi masyarakat sekarang ini, maka aparatur pemerintah harus mempunyai semangat kerja yang tinggi di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga tercapai suatu pemerintahan yang berwibawa dan bersaih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Karena apabila pegawai cenderung rendah semangat kerjanya akan memberikan dampak yang tidak baik dan menurunkan prestasi kerja dan produktivitas kerja yang lebih baik, lebih banyak dan lebih cepat untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Nawawi menyatakan bahwa: “Morale atau semangat kerja yang tinggi atau positif merupakan faktor yang berpengaruh pada sikap berupa kesediaan mewujudkan cara atau metode kerja yang berdaya guna dan berhasil guna dalam meningkatkan prestasi atau produktivitas kerja (1990 : 155).

Permasalan 

Suatu organisasi akan dapat mencapai tujuan atau sebaliknya gagal dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada manusia yang berada dan bekerja di dalam organisasi tersebut. Sekalipun organisasi mempunyai unsur-unsur seperti uang, materi, mesin, metode, waktu dan kekayaan lainnya tidak akan dapat bermanfaat jika manusia tidak dapat memanfaatkan dan memberdayakan unsur-unsur tersebut. Sebaliknya kalau manusia dapat memanfaatkan dan memberdayakan dengan baik unsur-unsur tersebut, maka akan sangat membantu organisasi didalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

Menyadari akan peranan dan kedudukan manusia yang sangat penting dan strategis didalam menentukan keberhasilan organisasi, maka tingkat semangat kerja pegawai yang tinggi sangat diperlukan oleh setiap organisasi untuk mencapai tujuannya. Karena apabila tingkat semangat kerja pegawai rendah, maka kegiatan-kegiatan yang berupa administratif maupun manajemen di dalam organisasi akan berjalan lambat dan bahkan terhenti sama sekali. Oleh sebab itu semangat kerja pegawai sangat dibutuhkan dan. menjadi perhatian untuk ditingkatkan dan dipelihara terus pada setiap organisasi.

Sekretariat Wilayah Daerah Propinsi Sulawesi Utara adalah merupakan salah satu organisasi dari sistem organisasi Pemerintahan Daerah di Sulawesi Utara. Adapun dasar pelaksanaan tugas dari Sekretariat Daerah Propinsi Sulawesi Utara, adalah Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Utara Nomor 2 Talun 1992 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah Daerah Tingkat I dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara. (Menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, istilah Sekretaris Wilayah Daerah Propinsi Daerah Tingkat I diubah menjadi Sekretaris Daerah Propinsi).

Melihat begitu luas, kompleks dan beratnya tugas dan fungsi dari Daerah Propinsi Sulawesi Utara tersebut, maka Pemerintah Daerah  sangat membutuhkan Aparatur Pemerintah yang mempunyai semangat kerja yang di dalam melaksanakan, tugas pokok dan fungsi tersebut secara efektif dan efisien.

Tujuan Penelitian 

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mencari, menghimpun dan menganalisis data empirik guna menerangkan masalah penelitian yang sementara dihadapi.
  2. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya hubungan pengaruh antara variabel-variabel kepemimpinan dari lingkungan kerja terhadap semangat kerja pegawai. Dengan lain perkataan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
  3. Untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam rangka mengakhiri pendidikan S2 Program Magister Administrasi Publik di Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kesimpulan

Dari hasil analisis statistik yang dilakukan untuk menguji/membuktikan hipotesis penelitian yang diajukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Analisis Korelasi product moment menunjukkan bahwa antara variabel Kepemimpinan dengan Semangat Kerja Pegawai terdapat korelasi sebesar 0,5930. Antara variabel Lingkungan Kerja dengan Semangat Kerja Pegawai terdapat korelasi sebesar 0,6290. Sedangkan antara variabel Kepemimpinan dengan Lingkungan Kerja terdapat korelasi sebesar 0,4980. Dan ketiga hubungan tersebut setelah dikonsultasikan pada nilai tabel product moment adalah signifikan.
  2. Analisis Korelasi Parsial menunjukkan bahwa antara variabel Kepemimpinan­ dengan Semangat Kerja Pegawai terdapat hubungan yang murni walaupun dikontrol variabel Lingkungan Kerja, hubungan tersebut sebesar 0,4147 dan signifikan. Dan antara variabel Lingkungan Kerja dengan semangat Kerja Pegawai terdapat hubungan murni walaupun dikontrol variabel Kepemimpinan, hubungan tersebut sebesar 0,4753 dan hubungan tersebut juga signifikan.
  3. Analisis Korelasi Majemuk menunjukkan bahwa antara variabel Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama mempunyai hubungan terhadap variabel Semangat Kerja Pegawai sebesar 0,7070 dan signifikan. Jadi kedua variabel bebas tersebut mempunyai kedudukan yang cukup kuat dan positif terhadap Semangat Kerja Pegawai.
  4. Hasil analisis Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa kontribusi efektif variabel Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap variabel Semangat Kerja Pegawai sebesar 50,00 %.
  5. Hasil analisis Regresi Berganda menunjukkan bahwa kecenderungan perubahan yang terjadi pada variabel Semangat Kerja Pegawai yang disebabkan oleh setiap perubahan 100% variabel Kepemimpinan adalah sebesar 0,6660. Sedangkan perubahan yang terjadi pada variabel Semangat Kerja Pegawai yang disebabkan oleh setiap perubahan 100% variabel Lingkungan Kerja adalah sebesar 0,4770. Jadi setiap perubahan naiknya variabel Kepemimpinan satu satuan akan mengakibatkan kenaikkan variabel Semangat Kerja Pegawai sebesar 66,60 %. Dan setiap perubahan naiknya variabel Lingkungan Kerja satu satuan akan mengakibatkan kenaikkan variabel Semangat Kerja Pegawai sebesar 47,70%.
  6. Prediksi terhadap hipotesis yang diajukkan adalah cermat dan tepat, karena ternyata standard deviasi variabe, tergantung (SDy) sebesar 14,6971 lebih besar dari standard deviasi error of estimate (SEest) variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y) sebesar 10,5160.

 

 

Strategi Pemasaran Ditinjau Dari Volume Ekspor

Link Contoh Judul Tesis Magister Manajemen Pemasaran/Marketing

Contoh Tesis Manajemen  ~ Strategi Pemasaran Ditinjau Dari Volume Ekspor Pada CV. Pandanus Yogyakarta

Ilustrasi Gambar Eksport Dan Import

Ilustrasi Gambar Eksport Dan Import

Latar Belakang Tesis : 

Tujuan utama strategi pemasaran adalah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga nantinya perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi. Karena dengan mengetahui  faktor internal dan eksternal dapat membuat perencanaan strategi manajemen pemasaran yang sesuai dengan perusahaan. Pemasaran merupakan ujung tombak suatu perusahaan. Dalam setiap persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut agar tetap bertahan hidup dan berkembang. Penentuan strategi pemasaran berdasarkan volume ekspor adalah akan banyak memberikan manfaat bagi perusahaan. Melalui data-data volume ekspor dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, yaitu apakah perusahaan sedang tumbuh, stagnan atau mengalami penurunan. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Bagaimanakah kecenderungan volume ekspor perusahan sejak tahun 1993-2003?
  2. Bagaimanakah prediksi volume ekspor perusahan 5 tahun kedepan ?
  3. Faktor apakah yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam mensiasati strategi pemasaran dalam usaha meningkatan volume ekspor di CV. Pandanus Yogyakarta?
Tujuan Penelitian Mengacu pada perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui dan menganalisis kecenderungan volume ekspor perusahan sejak tahun 1993-2003.
  2. Untuk mengetahui dan menganalisis prediksi volume ekspor perusahan 5 tahun kedepan ?
  3. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor apakah yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam merumuskan strategi pemasaran dalam usaha meningkatan volume ekspor di CV. Pandanus Yogyakarta.
Kesimpulan  Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya kesimpulan dalam penelitian ini dapat dilakukan sebagai berikut :
  1. Pertumbuhan volume ekspor tiap tahun mengalami kenaikan signifikan secara linier.
  2. Prediksi pertumbuhan volume ekspor dalam lima tahun kedepan tetap mengalami kenaikan tiap tahun terutama pada produk box.
  3. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman utama yang dimilki oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
    • Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan meliputi : omzet yang selalu naik tiap tahun, SDM yang memiliki keahlian dan ketrampilan pada saat ini dan sumberdaya bahan baku yang melimpah.
    • Kelemahan utama perusahaan adalah berkaitan dengan sistem produksi yaitu pada proses penjemuran dan pewarnaan yang masih tergantung pada sinar matahari, sehingga pada saat iklim tidak mendukung dapat menggangu kapasitas produksi.
    • Peluang perusahaan meliputi pertumbuhan permintaan pasar terhadap industri kerajinan pandan terutama pada negara maju selain Amerika dan eropa barat pada pasar selam ini seperti Jepang, Australia dan Asia Barat.
    • Ancaman utama bagi perusahaan dan industri pandan pada umunya di Indonesia adalah pertumbuhan pesaing dari negara tetangga, terutama dari negara Philipina, Thailand dan Vietnam.
    • Berdasarkan anasisis swot posisi CV. Pandanus Yogyakarta adalah adalah berada di kuadran I. Strategi yang paling baik yang dapat diterapkan oleh CV. Pandanus Yogyakarta berdasarkan posisi yang ada adalah growth oriented strategy.
   

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap

Contoh Tesis Manajemen  Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Surakarta

Salah Satu Pasien Rawat Inap

Salah Satu Pasien Rawat Inap

Latar Belakang Tesis : 

Dengan adanya populasi penduduk yang meningkat, permintaan (demand) yang tinggi, transportasi dan komunikasi yang mudah, dan berubahnya pola penyakit, maka peluang bagi rumah sakit untuk mengembangkan usahanya akan semakin besar. Mulai tahun 2000 diperkirakan pelayanan kesehatan swasta akan lebih banyak dari pemerintah cenderung menjadi swadana. Rumah sakit pemerintah bersaing terhadap swasta dalam artian fisik, pelayanan dan kualitas.

Masyarakat sekarang ini juga semakin kritis untuk menentukan pilihan. Termasuk dalam memilih rumah sakit untuk berobat. Banyak faktor yang akan dipertimbangkan untuk memilih rumah sakit untuk berobat.

 

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka timbul permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap menurut dimensi servqual di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Surakarta?
  2. Dimensi kualitas pelayanan apakah yang paling dominan  dalam mempengaruhi kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Surakarta?
  3. Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Surakarta?
  4. Bagaimana strategi yang dilakukan pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dalam usaha peningkatan kualitas layanan yang ada?

 

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui dan menganalisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Surakarta.
  2. Untuk mengetahui dan menganalisis dimensi kualitas pelayanan apakah yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Surakarta.
  3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pasien rawat inap di  Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Surakarta.
  4. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dalam usaha peningkatan kualitas layanan yang ada.
Pertolongan Terhadap Pasien Rawat Inap

Pertolongan Terhadap Pasien Rawat Inap

 

Kesimpulan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang ada dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan  perhitungan skor gap kali skor bobot didapat skor rata-rata sikap pasien adalah –2,822. Skor  ini lebih kecil dari –1. Hal ini menunjukkan pasien  belum puas terhadap pelayanan yang ada.   Sehingga hipotesis yang ada tidak terbukti.

Hal ini berarti kualitas layanan yang ada di rmah sakit PKU muhamamdiyah yang ada belum memberikan kepuasan terhadap sikap konsumen.

2. Dimensi kualitas layanan yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan  pasien adalah atribut relliability (X2) . Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi dalam persamaan matematik yang ada.

  • Koefisien regresi dimensi relliability(X2) adalah 0,649. Hal ini berarti dimensi ini mempunyai pengaruh pengaruh 0,649 terhadap sikap pasien. Koefisien regresi dimensi ini lebih tinggi dibandingkan koefisen regresi atribut yang lain.
  • Koefisien regresi dimensi tangibles (X1) adalah 0,432, dimensi ini  mempunyai pengaruh 0,432 terhadap sikap pasien.
  • Dimensi responsiviness (X3) mempunyai pengaruh 0,338 terhadap sikap pasien.
  • Dimensi emphaty (X4) mempunyai pengaruh 0,519 terhadap sikap pasien.
  • Dimensi assurance(X5) mempunyai pengaruh 0,173 terhadap sikap pasien.
  • Nilai koefisien regresi yang positif mempunyai arti sifat pengaruh adalah searah, yaitu semakin tinggi tanggapan pegawai terhadap tangibles(X1) akan dapat meningkatkan terhadap Sikap pasien pegawai.
  • Hasil yang didapat dalam pengujian t test adalah tiga dimensi kualitas pelayanan mempunyai pengaruh signifikan terhadap sikap pasien pada level a =  1%,  yaitu masing-masing mempunyai p value 0,00 , yaitu dimensi dimensi tangibles (X1) , dimensi relliability (X3), dimensi emphaty (X4). Dua dimensi kualitas pelayanan mempunyai pengaruh signifikan terhadap sikap pasien pada level a =  5% yaitu dimensi responsivenes (X3) mempunyai nilai  p value = 0,025 dan dimensi assurance (X5) mempunyai nilai  p value = 0,019.
  • Berdasarkan pengujian secara keseluruhan pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi tangibles (X1), dimensi reliability (X2), dimensi responsiviness(X3), dimensi emphaty (X4) dan dimensi assurance (X5) terhadap sikap pasien yaitu dengan membandingkan F hitung dan F tabel didapat hasil nilai p value (nilai probabilitas signifikansi F hitung dan  F tabel) = 0,000 (signifikan pada level a =  1%). Nilai F hitung adalah 19,017. Nilai F hitung lebih besar dari F kritis pada level signifikansi 5% dan 1%.  Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari  dimensi tangibles(X1),  dimensi relliability(X2),  dimensi Responsiviness(X3),  dimensi emphaty (X4) dan  dimensi assurance(X5) terhadap Sikap pasien(Y)

 

 

 

Perhitungan Biaya Produk Untuk Menentukan Bauran Penjualan

Contoh Tesis Manajemen  ~ Perhitungan Biaya Produk Dengan Activity-Based Costing Untuk Menentukan Bauran Penjualan Yang Optimal Di Perusahaan X

Kegiatan Produksi

Kegiatan Produksi

Latar Belakang Tesis :

Salah satu pertimbangan yang biasanya menjadi pertimbangan utama dalam menentukan bauran penjualan adalah margin keuntungan (profit margin) tiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.  Perhitungan margin keuntungan yang benar harus didukung oleh informasi tentang biaya produk yang akurat. Kesalahan dalam menghitung biaya produk akan menghasilkan penentuan bauran penjualan yang tidak optimal.

Ada kemungkinan bahwa perusahaan melakukan produksi dan menjual produk tertentu yang sebenarnya memberikan kontribusi kerugian, justru dalam volume yang banyak karena dianggap memiliki margin keuntungan yang tinggi, sebaliknya untuk produk tertentu yang sebenarnya memberikan kontribusi keuntungan justru dianggap tidak menguntungkan sehingga volume produksi dan penjualannya rendah, dikurangi, atau bahkan dihentikan.Perhitungan biaya produk yang akurat menjadi sangat penting karena menjadi dasar yang menentukan pengambilan keputusan manajemen yang berkaitan dengan bauran penjualan. Kesalahan dalam menghitung biaya produk dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan.

Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini akan dikemukakan masalah:

  1. bagaimana penerapan metoda Activity-Based Costing dalam menghitung biaya produk di Perusahaan X?
  2. bagaimana perbedaan perhitungan biaya produk berdasarkan hasil perhitungan dengan metoda Activity-Based Costing dibandingkan dengan metoda tradisional?
  3. bagaimana keputusan manajerial yang berkaitan dengan penentuan bauran penjualan Perusahaan X berdasarkan hasil perhitungan biaya produk dengan menggunakan metoda Activity-Based Costing dibandingkan hasil perhitungan biaya produk dengan metoda tradisional?

Maksud Dan Tujuan Penelitian 

Penelitian ini dimaksudkan untuk mencoba menerapkan metoda Activity-Based Costing untuk menghitung biaya produk di Perusahaan X.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang:

  1. cara penerapan metoda Activity-Based Costing yang sesuai dalam menghitung biaya produk di Perusahaan X
  2. perbedaan perhitungan biaya produk Perusahaan X antara hasil perhitungan dengan metoda Activity-Based Costing dengan metoda tradisional
  3. alternatif keputusan manajerial yang berkaitan dengan penentuan bauran penjualan Perusahaan X  berdasarkan hasil perhitungan biaya produk dengan menggunakan metoda Activity-Based Costing dibandingkan hasil perhitungan biaya produk dengan metoda tradisional

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melihat hasil penelitian adalah sebagai berikut:

  • Perhitungan biaya produk dengan metoda Activity-Based Costing (ABC) yang dalam penelitian dicoba diterapkan di Perusahaan X memberikan hasil hitung yang lebih akurat dibandingkan dengan metoda tradisional.
  • Pembebanan  biaya-biaya tak-langsung kepada produk dengan metoda tradisional yang menggunakan dasar alokasi sesuai perbandingan atau porsi biaya tenaga kerja langsung ternyata memberikan pembebanan biaya yang keliru untuk banyak aktivitas yang melibatkan sumberdaya selain tenaga kerja langsung. Apalagi jika memperhatikan besarnya nilai biaya upah buruh tenaga kerja langsung yang kecil dibandingkan keseluruhan biaya yang timbul dalam operasi Perusahaan X tahun 2002.
  • Biaya produk  Mango & Guava Nectar, Tomato Sauce Bottle, dan Tomato Sauce Custom ternyata undercosted sebesar Rp.328,88., Rp.751,42., dan Rp.1.144,15., jika dihitung dengan metoda tradisional. Biaya produk setelah dihitung dengan metoda ABC memberikan nilai yang lebih besar. Hal ini berarti margin keuntungan untuk produk-produk tersebut sebenarnya lebih kecil daripada anggapan pihak manajemen Perusahaan X sebelum penerapan metoda ABC.
  • Biaya produk  Mango Bars, Natural Apple Purée, Guava Purée, dan Pineapple in Syrup ternyata overcosted  sebesar Rp.1.275,14., Rp.232,79., Rp.208,54., dan Rp.1.315,66., jika dihitung dengan metoda tradisional. Biaya produk setelah dihitung dengan metoda ABC memberikan nilai yang lebih kecil. Hal ini berarti margin keuntungan untuk produk-produk tersebut sebenarnya lebih besar daripada anggapan pihak manajemen Perusahaan X sebelum penerapan metoda ABC.
  • Biaya produk Tomato Sauce Bottle ternyata lebih besar daripada harga jual produk tersebut, sehingga penjualan produk ini di tahun 2002 sebenarnya memberikan kontribusi kerugian Rp.401,11. per unit, bagi Perusahaan X.
  • Dengan memperhatikan kendala-kendala yang paling signifikan di Perusahaan X, melalui bantuan linear programming untuk menentukan bauran penjualan, produk Mango & Guava Nectar dan Tomato Sauce Bottle tidak diproduksi dan tidak dijual di tahun berikutnya, sedangkan produk-produk Mango Bars, Natural Apple Purée, Guava Purée, dan Pineapple in Syrup diproduksi dan dijual lebih banyak. Produk Tomato Sauce Custom diproduksi dan dijual dalam jumlah yang lebih banyak. Bauran penjualan ini adalah sesuai “perhitungan secara matematis”, sehingga masih perlu pertimbangan-pertimbangan lain, terutama yang bersifat non-finansial untuk menentukan keputusan manajemen tentang bauran penjualan.

 

 

Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Sikap Terhadap Hasil Belajar

Contoh Tesis Manajemen Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Sikap Terhadap Hasil Belajar Peserta Diklatpim Tingkat Iii Di Badan Diklat Propinsi DIY

Salah Satu Kegiatan Outbond Dalam Diklat

Salah Satu Kegiatan Outbond Dalam Diklat

Latar Belakang Tesis :

Salah satu pendidikan dan pelatihan yang tertuang dalam kebijakan pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil adalah Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat III. Diklatpim Tingkat III adalah diklat yang diperuntukkan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintahan yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Dengan demikian sasaran diklat ini adalah untuk terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan struktural eselon III.

Sebagai suatu proses pendidikan yang diharapkan dapat memberikan solusi terhadap peningkatan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintahan, maka kualitas hasil pelaksanaan diklat menjadi perhatian yang cukup serius. Dalam pelaksanaan diklat yang dilakukan haruslah diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar dalam diklat. Banyak faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar dalam diklat salah satu diantaranya adalah motivasi. Motivasi merupakan perubahan tenaga dalam diri individu yang ditandai oleh dorongan afeksi dan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan (Donald dalam Sumanto, 1998 hal. 203).

Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah Motivasi berprestasi dan sikap berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar peserta Diklatpim Tingkat III di Badan Diklat Propinsi DIY?
  2. Diantara variabel motivasi berprestasi dan sikap, manakah variabel yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap hasil belajar peserta Diklatpim Tingkat III di Badan Diklat Propinsi DIY?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Untuk menguji signifikansi pengaruh motivasi berprestasi dan sikap dalam diklat dengan hasil belajar kepemimpinan.
  2. Menguji variabel manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap hasil belajar.

Simpulan

Berdasarkan analisis data terhadap hasil penelitian, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Pertama, terbukti bahwa Motivasi Berprestasi berpengaruh secara signifikan terhadap Hasil Belajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 9,353 dengan nilai sig sebesar 0 (nol).
  2. Kedua, terbukti bahwa Sikap dalam diklat berpengaruh secara signifikan terhadap Hasil Belajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan pembuktian hipotesis 2 dari nilai t hitung sebesar 8,144 dengan nilai sig sebesar 0 (nol).
  3. Ketiga,, terbukti bahwa Motivasi Berprestasi dan Sikap dalam diklat secara simultan berpengaruh terhadap Hasil Belajar. Pembuktian hipotesis 3 tersebut terlihat dari nilai F hitung sebesar 127,770 dengan nilai sig sebesar 0 (nol).
  4. Keempat, terbukti bahwa Motivasi berprestasi berpengaruh lebih dominan terhadap Hasil Belajar. Pembuktian tersebut terlihat dari nilai koefisien beta dari variabel Motivasi Berprestasi adalah sebesar 0,558 lebih besar dari nilai koefisien beta dari variabel Sikap dalam Diklat adalah sebesar 0,486.

Analisis Kepuasan Peserta Diklat Terhadap Pelayanan Diklat

Contoh Tesis Manajemen ~ Analisis Kepuasan Peserta Diklat  Terhadap Pelayanan Diklat Di Lpmp Semarang

Latar Belakang Tesis : 

Sebagai lembaga pelatihan dan penataran guru bersifat temporer, dalam hal ini sarana dan prasarana LPMP selain digunakan oleh LPMP sendiri dalam mendukung fungsinya sebagai sebuah lembaga pendidikan juga dapat menjadi lembaga penyedia sarana dan prasarana dalam pengembangan SDM pendidikan lembaga lain.

Dengan demikian sarana dan prasarana yang ada dapat berfungsi dengan lebih optimal. Sedangkan fasilitas sarana dan prasarana yang ada di LPMP meliputi fasilitas fisik latihan, berupa ruang belajar, peralatan dan praktek laboratorium, perabot, perpustakaan, alat peraga pendidikan, fasilitas olah raga, fasilitas kesenian dan fasilitas asrama.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka timbul permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimakah kepuasan peserta diklat terhadap kualitas layanan  di LPMP Semarang?
  2. Bagaimanakah strategi yang dapat digunakan pihak LPMP dalam meningkatkan kepuasan peserta diklat?

Tujuan penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui dan menganalisis kepuasan peserta diklat terhadap kualitas layanan  di LPMP Semarang.
  2. Untuk mengetahui dan menganalisis strategi yang dapat digunakan pihak LPMP dalam meningkatkan kepuasan peserta diklat yang ada.

Kesimpulan

Hasil yang didapat dalam penelitian ini tentang kualitas pelayanan yang ada di LPMP melalui analisis gap dan analisis strategi adalah sebagai berikut :

Kepuasan Peserta Diklat
Secara umum peserta diklat telah puas terhadap kualitas layanan yang ada di LPMP pada saat ini. Rata-rata skor gap adalah positif sehingga kualitas layanan yang ada pada saat ini telah memenuhi harapan peserta diklat. Dalam tinjauan tiap atribut kualitas layanan didapat hasil semua atribut mempunyai gap positif  kecuali pada ruang asrama dan sarana perpustakaan nilai gap adalah negatif, artinya nilai kinerja kualitas layanan asrama masih dibawah harapan peserta diklat.

Berdasarkan diagram cartesius didapat hasil bahwa secara keseluruhan kualitas layanan yang ada berada dikuadran I yaitu kualitas pelayanan dinilai baik dan diharapkan tinggi oleh peserta diklat. Secara umum startegi yang tepat untuk saat ini adalah mempertahankan  kualitas layanan yang ada. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan diagram cartesius secara parsial dapat dilakukan strategi yaitu ruang belajar, sarana olah raga, perlengkapan peralatan dan pelayanan administrasi merupakan atribut yang perlu dipertahankan, sedangkan kondisi ruang asrama dan sarana perpustakaan perlu untuk ditingkatkan.

Variabel konsumsi berada pada kuadran III sehingga kualitas layanan yang ada perlu ditingkatkan untuk jangka panjang, sedangkan variabel pelayanan kesehatan justru perlu dilakukan efisiensi layanan yang ada.

Strategi Peningkatan Kepuasan Peserta Diklat

Variabel ruang asrama dan sarana perpustakaan perlu mendapatkan prioritas untuk ditingkatkan mengingat variabel ini mempunyai gap paling besar terutuma ruang asrama mempunyai gap negatif dan mempunyai daya dukung langsung terhadap kegiatan pendidikan dan pelatihan di LPMP. Sedangkan enam variabel yang lain hanya perlu dipertahankan, dilakukan efisiensi kinerja layanannya dan dioptimalkan pemanfaatannya. Tidak banyak diketemukan potensi dan kendala dalam usaha peningkatan kepuasan peserta diklat  kecuali untuk jangka panjang. Dalam jangka  pendek variabel yang perlu ditingkatkan adalah variabel ruang asrama dan sarana perpustakaan.

Potensi dan kendala dalam usaha peningkatan kepuasan peserta diklat lebih banyak muncul berkaitan dengan desentralisiasi lembaga pendidikan dan pasar bebas. Pengembangan sistem informasi, sarana-prasarana fisik yang representatif, kelengkapan buku-buku pelajaran, perpustakaan digital, kenyamanan ruang belajar merupakan hal yang menarik dalam pengembangan LPMP kedepan, terutama dalam usaha meningkatkan kualitas layanan dan meningkatkan kinerja layanan dan daya saing. Dalam hal lain pengembangan ini membutuhkan kesiapan dana pengembangan, SDM dan manajemen. Sehingga skala prioritas perlu dilakukan dengan menyesuaikan kemampuan sumberdaya internal dengan tetap memperhatikan perkembangan lingkungan lembaga.

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?