HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp)

Posts Tagged Tujuan Penelitian

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen

Berikut ini adalah review Tesis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen

Loyalitas Konsumen 

Pendahuluan

Loyalitas pelanggan merupakan tujuan inti yang diupayakan pemasar. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas sesuai dengan yang diharapkan, dapat dipastikan perusahaan akan meraih keuntungan. Istilah loyalitas pelanggan sebetulnya berasal dari loyalitas merek yang mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu (Dharmmesta:1999). Loyalitas pelanggan sangat penting untuk dikenali pemasar dalam rangka menentukan strategi yang diperlukan untuk meraih, memperluas dan mempertahankan pasar.

Salah satu strategi tersebut adalah strategi penentuan harga, yaitu bagaimana menentukan harga yang sesuai dengan keadaan dari produk yang ditawarkan. Strategi penetapan harga biasanya berubah kalau produk melewati berbagai tahap daur hidupnya (Kotler:1997). Tahap pengenalan memberikan tantangan yang paling besar. Perusahaan harus memutuskan dimana memposisikan produknya terhadap produk saingannya dalam mutu dan harga, apakah pada strategi harga premium, strategi nilai baik, strategi harga tinggi ataukah strategi ekonomi. Pertanyaan mendasar tentang loyalitas merek adalah, apakah merek cukup kuat untuk membuat pelanggan kembali lagi untuk membeli? (Hislop: 2001). Namun demikian banyak diantara peneliti (Dick dan Basu, Jacoby dan Olson, dan Dharmmesta dalam Indriyani:2004) berpendapat bahwa jika pengertian loyalitas pelanggan menekankan pada runtutan pembelian, proporsi pembelian atau dapat juga probabilitas pembelian, hal ini lebih bersifat operasional, bukan teoritis.

Banyak faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Kualitas pelayanan (Service Quality) dan kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono, 2004 : 145 ). Kualitas pelayanan adalah sesuatu yang mengawali adanya kepuasan pelanggan (Syzmanski et al dalam Darsono et al, 2006). Semakin tinggi tingkat kualitas pelayanan yang dipersepsikan, semakin meningkat kepuasan konsumen. Pernyataan tersebut menegaskan adanya hubungan yang erat antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan (Parasuraman, 1988 dalam Karsono, 2007).

Kepuasan pelanggan merupakan salah satu dari tujuan pemasaran yang secara dekat dihubungkan dengan loyalitas konsumen (Zeithamal dan Bitner, 2000 dalam Matzler, 2005). Jika konsumen merasa puas dengan suatu produk atau jasa, mereka cenderung akan terus membeli dan menggunakannya (J. Paul Peter and Jerry C Olson, Consumer Behaviour. 1996: 157). Kepuasan pelanggan berhubungan erat dengan loyalitas konsumen dan sangat berpengaruh pada profitabilitas (Hallowell and Johnson et al, 1996 dalam Matzler et al, 2005).

Bagan Loyalitas

 

Rumusan Masalah

Berdasar uraian diatas, peneliti ingin meneliti mengenai 
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen untuk dapat loyal pada suatu ISP. Secara spesifik, perumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

  1. Apakah Service Quality berpengaruh terhadap Customer 
Satisfaction?
  2. Apakah Customer Satisfaction berpengaruh terhadap Customer 
Loyalty?
  3. Apakah Service Quality berpengaruh terhadap Customer Loyalty?
  4. Apakah Switching Cost berpengaruh terhadap Customer Loyalty?
  5. Apakah Corporate Image berpengaruh terhadap Customer 
Loyalty?
  6. Apakah Service Quality berpengaruh terhadap Corporate Image?
  7. Apakah Price Perception berpengaruh terhadap Customer Loyalty?

Tujuan Penelitian

Mengacu pada perumusan masalah diatas, maka tujuan 
penelitian yang ingin dicapai, yaitu untuk menganalisis dan mengetahui:

  1. Pengaruh Service Quality terhadap Customer Satisfaction
  2. Pengaruh Customer Satisfaction terhadap Customer Loyalty
  3. Pengaruh Service Quality terhadap Customer Loyalty
  4. Pengaruh Switching Cost terhadap Customer Loyalty
  5. Pengaruh Corporate Image terhadap Customer Loyalty
  6. Pengaruh Service Quality terhadap Corporate Image
  7. Pengaruh Price Perception terhadap Customer Loyalty

Tinjauan Teori

Loyalitas Merek

Pengertian 
Brand loyalty

Brand loyalty  (loyalitas merek) merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain (Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2001: 126).

Pelanggan yang loyal didefinisikan oleh Newman dan Werbel (1973) dalam Indrayani (2004) sebagai mereka yang membeli kembali sebuah merek, hanya mempertimbangkan merek tersebut dan tidak mencari informasi merek lain. Namun seiring dengan berkembangnya penelitian yang banyak dilakukan, maka definisi tersebut terasa kurang memadai kemudian timbullah definisi lain tentang loyalitas merek seperti telah diungkapkan pada pendahuluan, diataranya adalah definisi dari Jacoby dan Kryner dalam Dharmmesta (1999) menyatakan loyalitas merek adalah respon perilaku yang bersifat bias, terungkap secara terus­menerus oleh unit pengambilan keputusan dengan memperhatikan satu atau beberapa merek alternative dari sejumlah merek sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis.

Dharmmesta (1999) mengungkapkan bahwa menurut definisi tersebut penelitian tentang loyalitas merek selalu berkaitan dengan preferensi konsumen dan pembelian aktual, meskipun bobot relatif yang diberikan pada kedua variabel itu dapat berbeda tergantung pada bidang produk atau merek yang terlibat dan faktor situasional yang ada pada saat pembelian tertentu dilakukan. Pemahaman tentang dua faktor psikologis dan faktor situasional yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian mencerminkan informasi kritis yang dapat mempengaruhi pengembangan rencana dan strategi pemasaran.

Dharmmesta (1999) mencontohkan loyalitas sebuah merek yang rentan terhadap perbedaan harga atau terhadap kondisi kehabisan persediaan memerlukan perhatian yang lebih besar pada penetapan harga kompetitif dan alokasi sumber yang lebih banyak untuk mempertahankan distribusi dibandingkan dengan loyalitas sebuah merek yang kurang rentan terhadap dua variabel pemasaran tersebut. Dengan demikian pernyataan ini sesuai dengan tujuan peneliti untuk menemukan strategi yang cocok pada tingkatan loyalitas yang berbeda­beda dan juga mengukur sensitifitas loyalitas terhadap merek.

Fungsi Brand Loyalty

Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, brand loyalty dapat menjadi aset strategis bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa potensi yang dapat diberikan oleh brand loyalty kepada perusahaan (Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak: 2001:127):

  1. Reduced marketing costs (mengurangi biaya pemasaran)
Dalam kaitannya dengan biaya pemasaran, akan lebih murah mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Jadi, biaya pemasaran akan mengecil jika brand loyalty meningkat. Ciri yang nampak dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.
  2. Trade leverage (meningkatkan perdagangan) Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran. Dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.
  3. Attracting new customers (menarik minat pelanggan baru)
Dengan banyaknya pelanggan suatu merek yang merasa puas dan suka pada merek tersebut akan menimbulkan perasaan yakin bagi calon pelanggan untuk mengkonsumsi merek tersebut terutama jika pembelian yang mereka lakukan mengandung resiko tinggi. Di samping itu pelanggan yang puas umumnya akan merekomendasikan merek tersebut kepada orang yang dekat dengannya sehingga akan menarik pelanggan baru.
  4. Provide time to respond to competitive threats (memberi waktu untuk merespon ancaman persaingan) Brand loyalty akan memberikan waktu pada sebuah perusahaan untuk merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaan tersebutuntuk memperbaharui produknya dengan cara menyesuaikan atau menetralisasikannya.

Pengukuran Brand Loyalty

  1. Behaviour measures(pengukuran perilaku) adalah suatu cara langsung untuk menetapkan loyalitas, terutama untuk habitual behavior (perilaku kebiasaan) adalah dengan memperhitungkan pola pembelian yang aktual
  2. Repurchase rates(tingkat pembelian ulang)
yaitu tingkat persentase pelanggan yang membeli merek yang sama pada kesempatan membeli jenis produk tersebut.
  3. Percent of purchase(persentase pembelian)
tingkat persentase pelanggan untuk setiap merek yang dibeli dari beberapa pembelian terakhir.
  4. Number of brands purchase(jumlah merek yang di beli)
yaitu tingkat persentase pelanggan dari suatu produk untuk hanya membeli satu merek, dua merek, tiga merek, dan seterusnya.

Kerangka Pikir Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen

 

Klik di sini untuk melihat referensi Judul Contoh Tesis yang Membahas Loyalitas Konsumen

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?