Latar Belakang Masalah
Perekonomian Indonesia menganut sistem perekonomian terbuka yang ditandai dengan adanya perpindahan arus barang dan jasa (ekspor-import) serta modal/investasi dan atau portofolio sehingga secara langsung akan terimbas dengan sistem perekonomian dunia. Seperti pada saat ini, perekonomian Indonesia merasakan dampak dari krisis keuangan global, begitu juga dengan melemahnya perekonomian dunia telah mengimbas menurunnya kinerja perekonomian Indonesia. Berbagai indikator perekonomian menunjukkan bahwa krisis perekonomian global telah menyebar pada kinerja perekonomian di dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mengalami perlambatan dikarenakan konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh melambat begitu juga dengan investasi akibat menurunnya permintaan eksternal dan meningkatnya faktor resiko ketidakpastian perekonomian dunia. Pertumbuhan ekspor diperkirakan akan melambat sedangkan pertumbuhan impor diperkirakan akan tertahan.
Nilai tukar selama Oktober 2008 mengalami depresiasi dikarenakan sentimen global telah mendorong terjadinya perilaku menghindari resiko (risk aversion) oleh para investor luar negeri. Secara alamiah, terjadinya krisis global menyebabkan para investor memindahkan portofolionya ke luar dari Indonesia. Hal ini memicu terjadinya capital outflow meskipun kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih kondusif. Perilaku tersebut menyebabkan nilai tukar rupiah melemah. Dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat, hubungan ekonomi antar negara akan menjadi saling terkait dan mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Terjadinya perubahan indikator makro di negara lain, secara tidak langsung akan berdampak pada indikator suatu negara.
Rumusan Masalah
- Bagaimana pengaruh derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia ?
- Bagaimana pengaruh suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia ?
- Bagaimana pengaruh inflasi 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia ?
- Bagaimana pengaruh Net Foreign Investment (NFI) 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia ?
Metode Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini bersifat makro dengan memfokuskan wilayah Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder.
Data sekunder bersumber dari Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) dan sumber-sumber lain yang dipublikasikan, serta penelitian sebelumnya.
Untuk dapat mengetahui hubungan antara indeks derajat keterbukaan, suku bunga, inflasi, dan investasi asing bersih (NFI) terhadap nilai tukar rupiah, maka penelitian ini menggunakan distributed lag model sebagai berikut: KURSt = ‚0 + ‚1 IDKt-1 + ‚2 SBIt-1 + ‚3 INFt-1 + ‚4 NFIt-1 + µ
Kesimpulan :
Hasil penelitian menunjukkan indeks derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya, suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya, inflasi 3 bulan sebelumnya dan investasi asing 3 bulan sebelumnya secara keseluruhan (serentak) mempengaruhi nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia.
Sedangkan secara parsial, indeks derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya, suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya serta inflasi 3 bulan sebelumnya sangat signifikan secara statistik mempengaruhi nilai tukar Rupiah/US$.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kontribusi inflasi terhadap nilai tukar Rupiah/US$ lebih besar dibandingkan indeks derajat keterbukaan ekonomi, suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan, dan investasi asing bersih.
Leave a Reply