HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp)

Pesan Komunikasi Politik Gus Dur Dalam Gerakan Demokrasi

Link Kumpulan Judul Tesis Magister Komunikasi

Pesan Komunikasi Politik Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Dalam Gerakan Demokrasi Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kalangan Nahdliyin Di Samarinda

Alm. Gusdur Dan Amin Rais

Alm. Gusdur Dan Amin Rais

Latar Belakang Tesis :

Deklerasi Ciganjur merupakan starting point bagi elit politik untuk meneruskan gerakan demokrasi di Indonesia pasca kejatuhan orde baru, peristiwa ini juga merupakan jempatan bagi Abdurrahman Wahid menjadi presiden RI ke-empat.

Peristiwa yang cukup spectacular  dalam kehidupan politik Gus Dur juga nampak ketika ia membacakan dekrit presiden dengan maksud membubarkan parlemen DPR dan MPR, ia menganggap tindakan dewan sudah melampaui batas dan keluar dari koridor demokrasi,  namun tindakan ini jadi bumerang bagi Gus Dur yang berakibat harus turun dari jabatannya sebagai presiden.

 Rumusan Masalah

Bagaimana pesan komunikasi politik Gus Dur dalam Gerakan Demokrasi Di Indonesia pada kalangan Nadliyin di Samarinda ?

  1. Bagaimana perilaku Kalangan Nahdliyin dalam Menerima Pesan Gus Dur?
  2. Bagaiman pengaruh pesan komunikasi politik Gus Dur di kalangan nahdliyin Samarinda ?

 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang diangkat, yaitu untuk:

  1. Untuk menganalisis   bentuk pesan komunikasi politik Gus Dur dalam Gerakan Demokrasi Di Indonesia pada kalangan Nadliyin di Samarinda.
  2. Untuk menganalisis perilaku Kalangan Nahdliyin dalam menerima Pesan politik Gus Dur.
  3. Untuk menganalisis pengaruh pesan komunikasi politik Gus Dur di kalangan Nahdliyin Samarinda.

Kesimpulan

  1. Pesan komunikasi politik Gus Dur dalam Gerakan Demokrasi Di Indonesia pada kalangan Nahdliyin di Samarinda dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu: (a)  pesan kemanusiaan. (b) pesan keadilan dalam pluralitas masyarakat. (c) pesan kebudayaan dalam pluralitas masyarakat, dan (d) pesan progrevitas pemikiran ke-Islam-an..
  2. Perilaku Kalangan Nahdliyin dalam Menerima Pesan Gus Dur. Dalam konteks inilah, warna agama telah memberikan cirinya yang khas dalam perjalanan politik Gus Dur, Karena karakteristik sensitif yang dimiliki, agama dapat berfungsi sebagai mediator dalam menyampaikan pesan apa pun bagi kalangan Nahdliyin. Agama secara tidak langsung memiliki wacana yang memungkinkan sesuatu provokasi dapat mudah tersosialisasi. Lebih-lebih pada masyarakat beragama yang didominasi oleh dimensi-dimensi emosional, seperti umumnya kaum pesantren, apa pun yang menyentuh kesadaran religus atau keyakinannya dapat mengubah keyakinan itu menjadi perilaku yang agresif. Itulah sebabnya tema-tema agama yang dikemas dalam pesan-pesan komunikasi politik Gus Dur selalu diangkat.
  3. Hasil analisis pengaruh pesan komunikasi politik Gus Dur terhadap perilaku kalangan Nahdliyin Samarinda menghasilkan variabel pesan komunikasi yang bersifat kemanusiaan (X1) berpengaruh positif terhadap perilaku kalangan Nahdliyin Samarinda (Y) sebesar 0.5158 dengan nilai t hitung = 6.072 dan probabilitas 0.000. variabel pesan komunikasi yang bersifat keadilan dalam pluralitas masyarakat (X2) berpengaruh positif terhadap perilaku kalangan Nahdliyin Samarinda (Y) sebesar 0.4993 dengan nilai t hitung = 5.4990 dan probabilitas 0.000. variabel pesan komunikasi yang bersifat kebudayaan dalam pluralitas masyarakat (X3) berpengaruh positif terhadap perilaku kalangan Nahdliyin Samarinda (Y) sebesar 0.4157 dengan nilai t hitung = 5.1650 dan probabilitas 0.000. variabel pesan komunikasi yang bersifat progresivitas pemikiran ke-Islam-an (X4) berpengaruh positif terhadap perilaku kalangan Nahdliyin Samarinda (Y) sebesar 0.2993 dengan nilai t hitung = 3.7911 dan probabilitas 0.000. Dengan demikian variabel pesan politik Gus Dur yang bersifat kemanusiaan paling berpengaruh terhadap perilaku kalangan Nahdliyin Kota Samarinda.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?