HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp)

Tesis Pembelajaran biologi tipe group investigation dan tipe think-pair-share ditinjau dari aktivitas belajar siswa SMP

Tesis Pembelajaran Biologi – JUDUL Pembelajaran biologi Tipe Group Investigation  dan tipe think-pair-share ditinjau dari aktivitas  belajar siswa SMP (studi kasus pembelajaran biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 pada materi  sistem pencernaan manusia  sub pokok bahasan makanan)

 

Latar Belakang  Tesis Pembelajaran

Berdasarkan analisis empiris terhadap kondisi pembelajaran IPA di SD, SMP, SMA dan kajian terhadap tujuan, esensi dan peran kritis yang diemban oleh pendidikan IPA memerlukan suatu alternatif pemecahan   yang sangat mendesak untuk menjembatani pesoalan-persoalan seputar proses pembelajaran pendidikan IPA.   Artinya diperlukan upaya-upaya yang terprogram untuk mengubah dan memperbaiki   pola pembelajaran yang selama ini dikembangkan dan dilaksanakan oleh guru berdasarkan hasil kajian empiris dan pragmatis tentang realita yang terjadi di lapangan.

Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakan kurikulum hasil refleksi pemikiran  dan  pengkajian  ulang  dari  kurikulum  yang  telah  berlaku  sebelumnya. Standart Kopetensi dan Kompetensi Dasar diarahkan untuk memberikan Ketrampilan dan Keahlian bertahan hidup dalam kondisi yang penuh dengan berbagai perubahan, persaingan,  ketidakpastian  dan  kerumitan  dalam  kehidupan.  Dalam  Implementasi Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar, telah dilakukan berbagai studi yang mengarah  pada  peningkatan  efesiensi  dan  efektifitas  layanan  dan  pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan.  Sebagai salah satu bentuk efesiensi dan efektifitas implementasi kurikulum dikembangkan berbagai model pembelajaran.

Kompetensi siswa didefinisikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai, serta pola pikir dan bertindak sebagai refleksi dari pemahaman dan penghayatan dari pengalaman  belajar  siswa.

Sedangkan  kecakapan hidup  (life  skill)  dikelompokkan menjadi kecakapan umum (personal dan sosial) dan kecapan khusus (akademis dan vokasinal).

Pengembangan pengalaman belajar diarahkan untuk mengakomodasi kedua aspek tersebut.  Dari sekian banyak model pembelajaran, salah satu yang relevan dengan konteks tersebut adalah model pembelajaran kooperatif. Pengembangan pembelajaran kooperatif memiliki potensi besar dalam mengakomodasi aspek kompetensi dan kecakapan hidup terutama aspek akademis dan sosial siswa.

Pembelajaran kooperatif dikembangkan dari pemikiran nilai-nilai demokrasi, belajar aktif, perilaku kerjasama dan menghargai pluralisme dalam masyarakat yang multikultural.   Secara historis model pembelajaran kooperatif bukanlah sesuatu yang baru.   Dalam bukunya Democracy and Education, pemikiran John Dewey (Arends, 1989:23 ) mengenai pembelajaran adalah aktivitas kelas sebaiknya mencerminkan kehidupan di masyarakat dan kelas dianggap sebagai laboratorium untuk mempelajari kehidupan yang sesungguhnya.   Pandangan pedagogis Dewey berimplikasi terhadap guru untuk menciptakan lingkungan belajar sebagai suatu sistem sosial yang memiliki ciri proses demokrasi dan proses ilmiah.

 

SMP  Negeri  1   termasuk  sekolah  yang  memiliki  prestasi  belajar    masih tergolong rendah.   Hal ini dapat dilihat  dari nilai hasil ulangan harian   khususnya pelajaran biologi tergolong masih rendah, misalnya rata-rata nilai hasil ulangan harian untuk  materi  Sistem  Pencernaan  Makanan  Pada  Manusia  :

  • tahun  pelajaran 2004/2005 sebesar 6,29;
  • tahun  pelajaran 2005/2006 sebesar 6,17;
  • tahun  pelajaran 2006/2007 sebesar 6,28;
  • tahun  pelajaran 2007/2008 sebesar 6,33 ( sumber dari arsip guru biologi ).

Untuk angka ketidak lulusan menunjukkan prosentase yang tergolong  tinggi,  misalnya

  • tahun pelajaran 2003/2004 sebesar 2,52  %;
  • tahun  pelajaran 2004/2005 sebesar  25,6  %,
  • tahun  pelajaran 2005/2006 sebesar 44,58%;
  • tahun  pelajaran 2006/2007 sebesar 7,26% ( sumber dari arsip sekolah ) .

Kasus seperti ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pada saat KBM guru sains sering mengalami permasalahan, terutama pada saat menyampaikan materi pelajaran melalui kegiatan kerja kelompok.  Dari hasil pengamatan dilapangan terungkap bahwa prestasi belajar siswa seringkali belum bisa memuaskan, aktivitas kelompok didominasi siswa tertentu (siswa yang pandai). Sehingga dinamika kelompok sangat minim, hanya siswa kategori pandai yang aktif melakukan percobaan, menjawab permasalahan dan mengkomunikasikan hasinya.   Sementara siswa lainnya hanya mengamati apa yang dilakukan oleh siswa pandai tersebut. Sehingga kreativitas dan potensi diri siswa kurang bisa dikembangkan. Pada hal tujuan dari seorang guru menerapkan kerja kelompok supaya masing-masing anggota kelompok dapat mengembangkan kreativitas, potensi diri siswa serta mendapat pengalaman belajar yang setara, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Setelah melihat dan mencermati permasalahan guru pendidikan sains dilapangan, selama ini masih bingung memilih model pembelajaran yang tepat untuk materi tertentu yang    pelaksanaannya       dilakukan   secara   kerja   kelompok,   sehingga    muncul permasalahan:  Dari  beberapa  Tipe  Pembelajaran  yang  telah  dikembangkan,  Tipe Pembelajaran manakah yang paling tepat untuk materi Uji makanan.

 

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Pendekatan secara konvensional yaitu menggunakan metode ceramah lebih sering digunakan oleh sebagian guru sains, sehingga menyebabkan siswa cepat bosan atau jenuh dalam mengikuti kegiatan belajar.
  2. Guru sains masih mendominasi dalam proses pembelajaran, menyebabkan siswa tidak mendapatkan kesempatan untuk ikut aktif dalam kegiatan KBM.
  3. Motivasi dan keaktifan siswa dalam belajar sains masih relatif rendah sebab menganggap pelajaran sains rumit dan sulit.
  4. Guru sains dalam menerapkan metode/strategi/model pembelajaran untuk mata pelajaran biologi pada materi tertentu masih kurang tepat.
  5. Aktivitas belajar siswa yang tinggi dapat meningkatkan prestasi belajar sains khususnya mata pelajaran biologi lebih baik.
  6. Ada pengaruh metode/strategi/model pembelajaran dengan aktivitas belajar siswa yang tinggi, sedang dan rendah terhadap prestasi belajar.

 

Pembatasan Masalah Tesis

Agar masalah tidak berkembang lebih jauh dan lebih terfokus,  maka perlu adanya batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Obyek penelitian adalah siswa kelas VIII  di SMP Negeri 1 tahun pelajaran 2008/2009.
  2. Mata pelajaran yang diteliti adalah pelajaran biologi kelas VIII semester ganjil, pada Materi Sistem Pencernaan Manusia sub Pokok Bahasan Makanan.
  3. Model  pembelajaran   yang   digunakan   adalah   kooperatif      yaitu   tipe   Group Investigation ( GI ) dan tipe Think-pair-share (T-P-S )
  4. Aspek   yang   diteliti   meliputi   aktivitas   belajar   dan   prestasi   belajar   (berupa kemampuan kognitif) biologi siswa.

 

Perumusan Masalah

Pada penelitian ini rumusan masalah dapat dibuat sebagai berikut:

  1. Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation ( GI ) dan tipe Think-pair-share (T-P-S ) terhadap prestasi belajar biologi siswa?
  2. Bagaimana pengaruh aktivitas belajar siswa yang tinggi, sedang dan rendah terhadap prestasi belajar biologi siswa?
  3. Bagaimana interaksi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation ( GI ) dan tipe Think-pair-share (T-P-S ) dengan aktivitas belajar biologi terhadap prestasi belajar biologi siswa?

Tag : Tesis Pembelajaran Biologi

Untuk mendapatkan daftar lengkap contoh skripsi lengkap / tesis lengkap, dalam format PDF, Ms Word, dan Hardcopy, silahkan memilih salah satu link yang tersedia berikut :

Contoh Tesis Pendidikan yang lain

  1. Daftar Contoh Proposal Tesis Pendidikan Lengkap
  2. Daftar Contoh Tesis Pendidikan Matematika

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?